Kamis, 27 Agustus 2015

Materi HSI Halaqoh 2-4

★Materi HSI 02 Silsilah Mengenal Allah ★

• Halaqah Silsilah Ilmiyyah 2 •

☆ 25 Mei 2015 / 07 Sya'ban 1436H☆

1. Pentingnya Mengenal Allah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Agama Islam

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam mengabarkan,
Bahwa setiap manusia apabila di kubur kan akan ditanya oleh 2 orang malaikat tentang  3 perkara, siapa Tuhanmu,siapa Nabimu dan apa agamamu, sebagaimana didalam hadist yang shahih yang di riwayatkan oleh Abu Daud oleh karena itu wajib atas seorang Muslim dan Muslimah untuk  mempersiapkan diri dan perlu di ketahui bahwasanya untuk menjawab pertanyaan tersebut  tidak cukup dengan menghafal, sebab seandainya menghapal Itu cukup, niscaya orang munafik bisa menjawab pertanyaan, tetapi perkaranya disini perlu pemahaman dan juga pengamalan.

Barangsiapa yang di dunia dia mengenal Allah dan memenuhi hak nya,mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan  memenuhi hak nya, mengenal agama Islam dan mengamalkan Isi nya maka di Harapkan dia bisa menjawab pertanyaan dengan  baik dan mendapatkan kenikmatan di dalam kubur nya.

Namun apabila ‎dia  tidak mengenal siapa Allah dan tidak memenuhi hak nya,tidak mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak memenuhi hak nya, tidak atau kurang mengenal ajaran Islam dan tidak mengamalkan nya apa yang ada didalam nya , maka di takut kan dia tidak bisa menjawab pertanyaan, akibatnya Siksa kubur yang akan dia dapat kan nya. 

Semoga Allah Subhanahuwata'ala memudahkan kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai untuk bisa mengenal Allah, mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga mengenal agamanya. Aamiin 

===================

☆ 26 Mei 2015 / 08 Sya'ban 1436H☆

2. Mengenal Allah  Sebagai Pencipta

Allah Azza Wa Jalla adalah Dzat yang maha pencipta, menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dia lah Allah yang telah menciptakan langit, menciptakan bumi, manusia dan seluruh alam semesta.

Allah Subhanahuwa ta'ala berfirman ,

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ  خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

Itu adalah Allah Rabb kalian yang telah menciptakan segala sesuatu, Dia lah Allah Al khaliq, yang maha pencipta sedangkan selain Allah adalah makhluk yang di ciptakan, mereka tidak bisa mencipta meskipun di agung-agung kan dan di sembah oleh Manusia (Qs. Al-Anaam 102)

Allah Subhanahuwata'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ

Wahai manusia telah dibuat perumpamaan bagi kalian maka hendak lah kalian mendengar nya, Sesungguhnya segala sesembahan yang kalian sembah selain Allah tidak akan bisa menciptakan seekor lalat meskipun mereka bersatupadu untuk  membuat seekor lalat tersebut, berkumpul saja mereka tidak mampu untuk mencipta bagaimana dengan sendirian ( Qs. Al-Hajj 73)

Menciptakan seekor lalat yang sedemikian sederhana nya susunan tubuhnya mereka tidak mampu maka bagaimana mereka bisa menciptakan makhluk yang lebih rumit.

Seorang muslim Wajib hanya meyakini bahwasanya hanya Allah  adalah satu satu nya pencipta dan tidak ada yang mencipta selain Allah.

================

☆ 27 Mei 2015 / 09 Sya'ban 1436H☆

3. Mengenal Allah  Sebagai pemberi rejeki

Diantara nama  Allah Azza wa Jalla adalah Ar-Razaaq Yang artinya yang Maha pemberi Rizqi

Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk dan memberikan rejeki kepada mereka bahkan Allah Azza wa jalla telah menulis rejeki makhluknya sebelum Allah menciptakan mereka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

قَدَّرَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣَﻘَﺎﺩِﻳْﺮَ ﺍﻟْﺨَﻼَﺋِﻖِ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﺨُﻠُﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺑِﺨَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﺃَﻟْﻒَ ﺳَﻨَﺔ
ٍ
“Allah Subhanahu wa ta'ala telah menentukan telah menulis takdir bagi makhluk-makhluknya lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi”
  
Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan rejeki tersebut dan menyampaikannya  kepada Makhluk sesuai dengan waktu yang sudah Allah tentukan sebelum nya dan tidak akan meninggal seseorang sampai dia mendapatkan rejeki yang terakhir meskipun rejeki tersebut  ada di puncak gunung atau bahkan ada  dibawah lautan

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرض إِلا عَلَى الله رِزْقُهَا

" tidak  ada suatu binatang yang melata yang ada di permukaan bumi ini melainkan  Allah Subhanahu wa ta'ala  yang akan memberikan rejeki nya " (QS. Huud 6)

Siapa sesembahan selain Allah yang bisa melakukan nya demikian, adakah selain Allah sesembahan yang bisa memberi makan sekali saja untuk seluruh makhluk yang ada di bumi ini, mulai dari manusia, jin hewan dan juga tumbuhan.

Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman, 

ﻳَـٰٓﺄَﻳُّﮩَﺎ ﭐﻟﻨَّﺎﺱُ ﭐﺫۡﻛُﺮُﻭﺍْ ﻧِﻌۡﻤَﺖَ ﭐﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴۡﻜُﻢۡۚ ﻫَﻞۡ ﻣِﻦۡ ﺧَـٰﻠِﻖٍ ﻏَﻴۡﺮُ ﭐﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺮۡﺯُﻗُﻜُﻢ ﻣِّﻦَ ﭐﻟﺴَّﻤَﺎٓﺀِ ﻭَﭐﻟۡﺄَﺭۡﺽِۚ ﻟَﺎٓ ﺇِﻟَـٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَۖ ﻓَﺄَﻧَّﻰٰ ﺗُﺆۡﻓَﻜُﻮﻥَ

Wahai manusia hendaklah kalian mengingat  nikmat Allah atas kalian, adakah yang mencipta selain Allah yang memberikan rejeki Kepada kalian dari langit maupun dari bumi, tidak ada sesembahan  yang berhak di sembah kecuali dia oleh karena itu kenapa kalian di paling kan (Qs. Faathir 3)

=====================================

☆ 28 Mei 2015 / 10 Sya'ban 1436H☆

4. Mengenal Allah Sebagai Pengatur Alam Semesta

Dialah Allah Subhanahu wa ta'ala yang mengatur alam semesta ini, mematikan makhluk dan menghidupkan, memuliakan makhluk dan menghinakan, mengganti siang menjadi malam, malam menjadi siang, menerbitkan matahari dan menenggelamkan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

ﻳُﺪَﺑِّﺮُ ﭐﻟۡﺄَﻣۡﺮَۖ

"Dialah Allah Subhanahu wa ta'ala yang mengatur seluruh perkara" (Qs. As-Sajdah 5)

Tidak ada yang mengatur selain Allah. Dialah Allah Subhanahu wa ta'ala yang menerbitkan matahari dari timur. Dan siapa selain Allah yang bisa menerbitkan matahari dari barat?

Nabi Ibrahim 'alaihissalam beliau berkata kepada salah seseorang yang dia mengaku menjadi Tuhan selain Allah. Beliau berkata : "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala telah menerbitkan matahari dari timur, maka silahkan engkau, kalau memang engkau Tuhan, terbitkan matahari dari barat. Maka orang kafir tersebut tidak bisa berbuat apa-apa."

Allah Subhanahu wa ta'ala yang menjadikan siang. Dan siapa yang bisa mengganti siang menjadi malam selain Allah?

Tidak ada yang mengatur alam semesta kecuali Allah.
Dan tidak ada sesembahan selain Allah yang membantu Allah untuk mengatur alam semesta ini.

Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh meyakini bahwasanya ada selain Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, siapapun dia dan bagaimanapun kedudukannya di sisi Allah.

Barangsiapa yang berkeyakinan bahwasanya ada selain Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, maka dia telah menyekutukan Allah Subhanahu wa ta'ala.

==================================

☆ 29 Mei 2015 / 11 Sya'ban 1436H☆

5. Mengenal Allah Sebagai Satu-satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah

Apabila Allah Subhanahu wa ta'ala adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, maka tuntutannya kita tidak boleh menyembah kecuali hanya kepada Allah. Tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah Subhanahu wa ta'ala semata.

Allah berfirman,

ﻳَـٰٓﺄَﻳُّﮩَﺎ ﭐﻟﻨَّﺎﺱُ ﭐﻋۡﺒُﺪُﻭﺍْ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﭐﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢۡ ﻭَﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦ ﻗَﺒۡﻠِﻜُﻢۡ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢۡ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ ﭐﻟَّﺬِﻯ ﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ ﭐﻟۡﺄَﺭۡﺽَ ﻓِﺮَﺷً۬ﺎ ﻭَﭐﻟﺴَّﻤَﺎٓﺀَ ﺑِﻨَﺎٓﺀً۬ ﻭَﺃَﻧﺰَﻝَ ﻣِﻦَ ﭐﻟﺴَّﻤَﺎٓﺀِ ﻣَﺎٓﺀً۬ ﻓَﺄَﺧۡﺮَﺝَ ﺑِﻪِۦ ﻣِﻦَ ﭐﻟﺜَّﻤَﺮَٲﺕِ ﺭِﺯۡﻗً۬ﺎ ﻟَّﻜُﻢۡۖ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺠۡﻌَﻠُﻮﺍْ ﻟِﻠَّﻪِ ﺃَﻧﺪَﺍﺩً۬ﺍ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢۡ ﺗَﻌۡﻠَﻤُﻮﻥ
َ
"Wahai manusia sembahlah Rabb kalian (siapa Rabb kalian?), yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertaqwa. Itulah Rabb kalian, yang telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan, dan langit sebagai bangunan, dan telah menurunkan dari langit air, maka Allah Subhanahu wa ta'ala mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka, janganlah kalian menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu, sedangkan kalian mengetahui." (Qs. Al-Baqarah 21-22)

Maksudnya, janganlah kalian menyekutukan Allah Subhanahu wa ta'ala, menyembah kepada selain Allah, sedangkan kalian tahu bahwasanya Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta ini. Selain Allah tidak berhak untuk disembah, karena dia bukan pencipta, bukan pemberi rezeki dan bukan pengatur alam semesta. Apabila mereka disembah, maka mereka adalah sesembahan yang batil.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman

ﺫَٲﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻥَّ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻫُﻮَ ﭐﻟۡﺤَﻖُّ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣَﺎ ﻳَﺪۡﻋُﻮﻥَ ﻣِﻦ ﺩُﻭﻧِﻪِ ﭐﻟۡﺒَـٰﻄِﻞُ

"Yang demikian itu, karena Allah Subhanahu wa ta'ala, Dia-lah sesembahan yang haq, yang memang berhak untuk disembah. Sedangkan apa yang mereka sembah selain Allah, adalah sesembahan yang batil (yang tidak berhak untuk disembah)." (Qs. Luqman 30)

Apabila seseorang meyakini Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, kemudian dia masih menyembah kepada selain Allah, atau menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, maka dia telah berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam ibadah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya oleh seorang shahabat : "Ya Rasulullah, apa dosa yang paling besar di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab :

ﺃَﻥْ ﺗَﺠْﻌَﻞَ ﻟِﻠّﻪِ ﻧِﺪًّﺍ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻠَﻘَﻚَ

"Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allah Subhahu wa ta'ala padahal Dia-lah Allah yang telah menciptakan dirimu." (HR. Muslim)

=============================

☆ 01 Juni  2015 / 14 Sya'ban 1436H☆

6. Keyakinan Allah sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki dan Pengatur Alam Semesta Tidaklah Cukup untuk Memasukkan Seseorang ke dalam Agama Islam

Kaum muslimin Meyakini bahwasanya Allah sebagai pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam semesta adalah sebuah kewajiban, yang tidak sah keimanan seseorang sampai meyakini yang demikian itu. Namun ini tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam. Dan belum bisa menjadi pembeda antara seorang yang muslim dengan orang yang kafir.

Allah Subhanahu wa ta'ala mengatakan di dalam Al-Qur'an

ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻣَﻨَﻌَﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﺴۡﺠُﺪَ ﺇِﺫۡ ﺃَﻣَﺮۡﺗُﻚَۖ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻧَﺎ۟ ﺧَﻴۡﺮٌ۬ ﻣِّﻨۡﻪُ ﺧَﻠَﻘۡﺘَﻨِﻰ ﻣِﻦ ﻧَّﺎﺭٍ۬ ﻭَﺧَﻠَﻘۡﺘَﻪُ ۥ ﻣِﻦ ﻃِﻴﻦٍ۬

"Allah menceritakan tentang ucapan iblis. Allah berkata kepada iblis: "Apa yang mencegahmu untuk sujud (kepada Adam) ketika Aku memerintahkan kepadamu?" Iblis mengatakan: "Aku lebih baik daripada dia, Engkau telah menciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari tanah." (Qs. Al-A'raf 12)

Iblis mengenal bahwasanya Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah menciptakan dia.

Orang-orang musyrikin Quraisy ketika mereka ditanya, siapa yang menciptakan, siapa yang memberikan rezeki kepada mereka, dan siapa yang mengatur alam semesta ini, mereka mengatakan Allah.

ﻭَﻟَٮِٕﻦ ﺳَﺄَﻟۡﺘَﻬُﻢ ﻣَّﻦۡ ﺧَﻠَﻖَ ﭐﻟﺴَّﻤَـٰﻮَٲﺕِ ﻭَﭐﻟۡﺄَﺭۡﺽَ ﻟَﻴَﻘُﻮﻟُﻦَّ ﭐﻟﻠَّﻪُۚ

"Dan seandainya engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka: "Siapa yang menciptakan langit dan juga bumi?" Niscaya mereka mengatakan: "Allah." (Qs. Az-Zumaar 38)

Meskipun mereka meyakini hal-hal yang demikian itu, akan tetapi RasuluLLah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerangi mereka. Kenapa demikian?

Karena mereka, orang-orang musyrikin Quraisy tidak mentauhidkan Allah, tidak mengesakan Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam beribadah.

Oleh karena itu, di sini seorang muslim, perlu dia mengetahui apa pengertian ibadah dan macam-macamnya, sehingga dia tidak menyerahkan satu ibadahpun kepada selain Allah.

Dan apakah yang di maksud ibadah? In syaa Allah akan kita bahas di halaqah selanjug nya

=======================================

☆ 02 Juni 2015 / 15 Sya'ban 1436H☆

7. Pengertian Ibadah dan Macam-macamnya

Ibadah adalah seluruh perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang dhahir maupun yang batin.

Seseorang bisa mengetahui sesuatu dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dengan beberapa cara. Di antaranya, apabila sesuatu tersebut diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, maka kita  mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah ibadah.

Karena Allah Subhanahu wa ta'ala tidak memerintah, kecuali dengan sesuatu yang Allah cintai.

Termasuk di antaranya apabila Allah Subhanahu wa ta'ala diketahui memuji pelakunya, maka kita mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Doa adalah ibadah, karena Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkannya.

ﭐﺩۡﻋُﻮﻧِﻰٓ ﺃَﺳۡﺘَﺠِﺐۡ ﻟَﻜُﻢ

"Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan." (Qs. Ghafir 60)

RasuluLLah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadits,

ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُﻫُﻮَﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓ

"Doa itu adalah ibadah." (HR. Abu Dawud no. 1479, An-Nasai no. 3896, At-Tirmidzi no. 3247, dan Ibnu Majah no. 3896. Syaikh Al-Albani berkata dalam Shahih Sunan Ibnu Majah 3/252: "Shahih")

Dengan demikian, syirik hukumnya berdoa kepada selain Allah. Baik kepada seorang nabi, seorang malaikat, seorang jin, orang yang shaleh dan lain-lain.

Menyembelih adalah ibadah.

Allah berfirman ,

ﻓَﺼَﻞِّ ﻟِﺮَﺑِّﻚَ ﻭَﭐﻧۡﺤَﺮ

"Hendaklah engkau sholat untuk Rabb-mu dan juga menyembelih untuk Rabb-mu." (Qs. Al-Kautsar  2)

Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ,

ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﻟِﻐَﻴْﺮِ ﺍﻟﻠﻪ

"Allah Subhanahu wa ta'ala melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah."

Dengan demikian termasuk syirik hukumnya, seseorang menyembelih untuk jin, atau untuk syaikh, atau untuk yang selain Allah Subhanahu wa ta'ala. Seperti bernadzar, beristighotsah, bersumpah, bertawakal, rasa takut, rasa cinta, maka ini semua adalah termasuk jenis-jenis ibadah.

Tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan salah satu dari ibadah-ibadah tersebut kepada selain Allah Subhanahu wa ta'ala.

=====================================

☆ 03 Juni 2015 / 16 Sya'ban 1436H☆

8. Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy

Diantara bentuk kesyirikan mereka adalah berdoa dan bertaqarrub kepada orang-orang shalih yang sudah meninggal, menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka dengan tujuan supaya mendapatkan sya'faat orang -orang shalih tersebut di sisi Allah dan dengan tujuan mencari kedekatan kepada Allah.‎

Allah sendiri telah menceritakan keyakinan mereka ini di dalam alqur'an dan Allah mengingkari nya 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُون‎

Dan mereka menyembah kepada selain Allah sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberi manfaat.‎
Dan mereka berkata, mereka adalah pemberi sya'faat bagi kami disisi Allah, ‎Katakan lah apakah kalian akan mengabarkan kepada Allah sesuatu yang Allah tidak ketahui di langit maupun  di bumi? Mahasuci suci Allah dan Maha tinggi dari apa yang mereka sekutukan ‎(Qs. Yunus 18)

Dalam ayat ini Allah menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk menyekutukan Allah 

Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman,

 أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلْخَالِصُ ۚ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلْفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِى مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌ‎

Ketahuilah bahwa milik Allah lah agama yang tulus, dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sekutu, mereka mengatakan tidak lah kami menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah, sesungguhnya Allah akan  menghukumi di antara mereka di dalam apa yang mereka perselisihkan sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang berdusta  lagi sangat ingkar ( Qs. At Zummar 3) 

Ayat ini menunjukan bahwa tujuan mereka menyembah orang-orang shalih tersebut adalah supaya mereka mendekatkan penyembahannya kepada Allah 

Dan cara meraih sya'faat di hari kiamat bukanlah demikian 

Cara mencari Sya'faat di hari kiamat adalah dengan memurnikan tauhid, bukan dengan kesyirikan 

Dan cara dekat dengan Allah adalah mendekatkan diri kepada Nya dengan iman dan amal shalih yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orang shalih tersebut melakukan nya 

Tidak boleh seseorang menyamakan Allah dengan seorang kepala negara, yang sulit menyampaikan hajat kepadanya kecuali melalui perantara dan para pembantunya.

Tidak boleh seseorang menyerupakan Allah dengan siapa pun karena Allah Maha mendengar, Maha melihat, Maha mengetahui dan Maha berkuasa, sedangkan seorang  kepala negara maka dia adalah makhluk yang lemah tidak mampu melakukan seluruh pekerjaan nya kecuali dibantu oleh para pembantunya.

=====================

☆ 04 Juni 2015 / 17 Sya'ban 1436H ☆

9. Mengenal Allah Dengan Mahluk-MahlukNya

Allah Subhanahu wa ta'ala telah menciptakan makhluk-makhluk supaya manusia berakal memikirkan makhluk makhluk tersebut sehingga mereka bisa mengenal dzat yang telah menciptakan mereka.

Besar nya makhluk dan luas nya seperti langit yang 7 dan bumi, kursi Allah dan arsy nya menunjukan tentang kebesaran Allah , keteraturan gerakan dan perjalanan seperti perjalanan matahari dan bulan menunjukan kekuasaan dan pengawasan Allah yang tidak pernah berhenti, kejelian dalam penciptaan menunjukan hikmah nya dan keluasan ilmunya

Manfaat yang ada di dalam ciptaan tersebut menunjukan rahmat yang luas dan menunjukan karunia yang meliputi segala sesuatu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam ada tanda-tanda bagi orang yang memiliki akal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi, Wahai Rabb kami tidak kah engkau menciptakan ini  semua dengan bathil atau sia-sia? Maha Suci Engkau maka jagalah kami dari adzab neraka (Qs. Al Imran 190-191)

Hendaknya seorang muslim meluangkan waktunya untuk memikirkan makhluk-makhluk Allah, supaya dia semakin mengenal Allah pencipta nya semakin yakin dan mantap dalam menjalankan Syariat Allah, merasa takut dengan adzab Nya, semakin dekat dengan Allah dan semakin meng Esakan dia di dalam beribadah.

========================================

☆ 05 Juni 2015 / 18 Sya'ban 1436H ☆

10. Mengenal Allah Dengan Nama Dan SifatNya

Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa Allah memiliki nama dan sifat.

Allah berfirman :

ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﭐﻟۡﺄَﺳۡﻤَﺎٓﺀُ ﭐﻟۡﺤُﺴۡﻨَﻰ

"Dan Allah memiliki nama-nama yang paling baik." (Qs . Al-A'raf 180)

Dan Allah berfirman :

ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﭐﻟۡﻤَﺜَﻞُ ﭐﻟۡﺄَﻋۡﻠَﻰ

"Dan Allah memiliki sifat-sifat yang paling tinggi" (Qs. An-Nahl 60)

Kita mengenal Allah Subhanahu wa ta'ala dengan nama dan juga sifat tersebut. Kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Penyayang karena Dia adalah Ar-Rahman Ar-Rahiim.

Dan kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Pengampun karena Dia adalah Al-Ghafur, dan seterusnya.

Dan Allah Subhanahu wa ta'ala mengabarkan di dalam Al-Quran bahwasanya di antara sifat Allah adalah beristiwa' di atas 'Arsy

Dan bahwasanya Allah Subhanahu wa ta'ala memiliki dua tangan

Dan bahwasanya Allah Subhanahu wa ta'ala berada di atas

Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwasa  Allah Subhanahu wa ta'ala turun ke langit dunia pada setiap sepertiga malam yang terakhir.

Dan juga sifat-sifat yang lain

Kewajiban kita sebagai muslim adalah menetapkan nama dan juga sifat-sifat tersebut karena Allah Subhanahu wa ta'ala lebih tahu tentang diri-Nya daripada kita semua.

Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih tahu tentang Allah daripada kita.

Tidak boleh seorang muslim, menolak nama-nama dan juga sifat-sifat tersebut dan tidak boleh dia menyerupakan, karena Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

ﻟَﻴۡﺲَ ﻛَﻤِﺜۡﻠِﻪِۦ ﺷَﻰۡﺀٌ۬ۖ ﻭَﻫُﻮَ ﭐﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﭐﻟۡﺒَﺼِﻴﺮ

"Tidak ada yang serupa dengan Allah Subhanahu wa ta'ala dan Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS. Asy-Syura 11)

Jadi yang benar, yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim, adalah menetapkan nama dan juga sifat tersebut, sebagaimana datangnya sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala, tanpa menyerupakan, dan  tanpa mentakwil nama dan juga sifat tersebut.

Mentakwil adalah menafsirkan nama dan sifat Allah bukan dengan makna nya yang benar, seperti mentakwil istiwa' dengan kekuasaan, mentakwil turun nya Allah dengan turun nya rahmat Allah , dan lain lain

====================================

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Lanjutan materi halaqahnya adakah ukhty selain di atas? Jazakillahu khoiron katsiron ya ukhty.

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat, jazakillahu khoiron katsiron,

Unknown mengatakan...

Jazakillahu khairan Ukhti..

Sanwitana mengatakan...

jazakumullahu khoir informasinya artikel materi HSI sangat bermanfaat